Sengon Selama ini
diandalkan oleh industri dan pengembang sebagai bahan baku kayu lapis
dan konstruksi ringan, serta sebagian yang sudah berumur sangat tua
sebagai bahan baku meubel.
sengon dibudidayakan karena relatif cepat dipanen dan memiliki kualitas
sedang. Dengan penggunaan kayu sengon yang sudah sangat meluas harganya
pun semakin terkerek naik,pantauan harga saat ini di PT Sekawan Sumber
Sejahtera Temanggung harga kayu sengon di kisaran 450 sd 1,2 juta untuk
sengon yang memiliki diameter 15 sd 50 cm keatas. Bahkan sengon berdiameter 8 sd 14 cm juga bisa digunakan sebagai bahan baku balken untuk diolah lebih lanjut menjadi finger joint.
Kelebihan kayu sengon selama ini
dikarenakan kemudahan daya tumbuhnya , mulai didataran rendah sampai
900 dpl juga tumbuh baik, meski percobaan penanaman di luar jawa di
daerah gambut pertumbuhannya kurang bagus. Disamping itu benih sengon
juga lebih mudah untuk disemaikan, sehingga mulai dari proyek gerhan
sejak tahun 2000 an sengon mulai ditanam secara monokultur dengan jarak
sangat rapat. Penanaman yang secara massal dan jarak tanam sangat rapat
ini membuat penyebaran penyakit dan hama tanaman menjadi tidak
terkendali.
Mulailah sejak tahun 2006 sengon terkena
penyakit karat tumor dan ulat kantong. Serangan karat tumor dimulai
secara massif di daerah dilaporkan terjadi di jawa timur, dan sebelumnya
dilaporkan terjadi di Timor- timur tahun 1994. Sementara hama ulat
kantong meluluhlantakkan sengon di daerah Pekalongan selatan hngonama
ini memakan daun sengon sampai habis dan memakan kulit batang tanaman
se. Sampai saat ini berbagai penanganan dan metode penanganan penyakit
karat tumor yang disebabkan oleh jamur U.Teperranium ini kurang
memiliki hasil memuaskan.
Mulai pelaburan kapur, semprotan
fungisida dan sebagainya. Itu diatas kertas mudah untuk diucapkan tetapi
kenyataan di lapangan berkata lain. Pernah terjadi tahun di Kec
Bawang,Kabupaten Batang ,Prov Jateng di tahun 2009 . bahan pengendali
karat tumor seperti garam,kapur, belerang dan sebagainya sudah
dipersiapkan . warga juga sudah berkumpul untuk melakukan pengendalian.
lucunya diwaktu akan melakukan pemotongan karat tumor dan pelaburan
warga melongo,karena lokasi sengon yang terkena karat tumor terpencar
jauh,dan ranting yang tinggi itu hanya bisa dipanjat oleh monyet,
kalaupun bisa dipanjat oleh manusia sangat membahayakan keselamatan
nyawa pemanjat pohon.
Tanaman jabon ini sebetul sudah dibudidayakan di Tanah air sejak tahun
1800 an. Waktu sengon merajalela tanaman ini kurang begitu
dilirik,karena pengetahuan pembibitan tanaman jabon relatif lebih sulit
dibanding sengon dimasa itu, dan hanya dikuasai oleh sebagian pihak
tertentu. padahal tanaman Jabon ini memiliki kualitas kayu yang sangat
bagus,bahkan kalau diolah menjadi kayu lapis maupun furniture akan
menghasilkan produk yang memiliki kualitas diatas kayu sengon.
Kayu jabon juga memiliki masa panen
setara sengon serta tidak membutuhkan lahan yang istimewa, bahkan dari
berbagai literatur tanaman jabon ini mampu tumbuh di lahan rawa,bekas
tebangan hutan dan bekas tambang. Yang sangat disayangkan adalah adanya
oknum yang menyatakan bahwa jabon akan menjadi pengganti sengon dan
bebas hama serta penyakit karena tanaman jabon sebagai makhluk hidup
ciptaan Tuhan juga memiliki hama dan penyakit .
Ataupun ulah sebagian pihak yang
menyebarkan fitnah bahwa tanaman jabon tidak laku serta tidak bisa
diolah menjadi kayu lapis, kami sudah membuktikan bahwa jabon
bisa diolah menjadi kayu kapis berkualitas tinggi dan menjadi furniture
yang disukai publik Jepang. Oleh karena itulah seyogyanya Sengon dan jabon bisa dibudidayakan secara berdampingan tidak perlu
dipertentangkan serta bisa saling melengkapi untuk meminimalkan berbagai
hama dan penyakit yang kemungkinan bisa menyerang kedua tanaman ini.
Hama dan penyakit apapun bisa dicegah dan diminimalisir bila kita
memiliki kemauan dan usaha. Mari bersama Hijaukan bumi
indonesia,terutama dengan Jabon dan sengon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar